Hebat betul negeri ini, semua bisa dibawa ke arah politik. Apalagi yang memang berdekatan dengan politik. Sikap PKS terhadap penderitaan Palestina berbuah status tersangka bagi sang presiden PKS.
PKS takut? Atau lebih spesifik para elit PKS gentar? Saya rasa langkah Panwaslu tidak akan mampu membendung langkah PKS untuk tetap peduli terhadap masalah kemanusiaan lebih khusus Palestina. Karena dalam kaca mata PKS penyelesaian masalah Palestina adalah bagian yang tak terpisahkan dari permasalahan yang saat ini membelenggu dunia.
Bagaimana menyikapi jika harus berujung penjara? Saya rasa menganalogikan dengan kisah nabi Yusuf as, elit PKS harus menyatakan : “Penjara lebih kami cintai daripada kami hanya diam melihat rakyat Palestina dibunuhi Israel.” Ini adalah sikap tentang bagaimana tetap tegak berdiri menghadang semua tantangan.
Ini adalah sikap konsistensi memperjuangkan keadilan. Memenjarakan Tifatul bagi sebagaian orang akan dikira melemahkan perjuangan PKS, tapi bagai kader dan simpatisan PKS itu adalah energi untuk terus bergerak.
Mohon maaf, yang selalu mencibir langkah PKS dan bahkan mempermasalahkan disisi hukum terkait dengan aksi Palestina bagi saya adalah bentuk rasa panik yang muncul dari rasa khawatir akan tumbuh dan berkembangnya PKS. Dalam keyakinan saya selaku orang muda, menangnya PKS hanyalah soal waktu dan teknis semata.
Menilik itu semua jika komitman PKS untuk Palestina sedemikian besar, maka saya semakin yakin bahwa komitmen untuk bangsa ini jauh lebih besar. Langkah Panwaslu terlepas ada tekanan atau tidak adalah langkah yang hanya berbicara aturan tanpa melihat permasalahan dalam kacamata yang lebih besar (tragedi kemanusiaan) . Apalagi dasarnya hanyalah masalah bendera dengan angka 8 berkibar. Maju terus pak Tifatul, perjuangkan Palestina & Indonesia!
(Divi Lisa, divi_cu@yahoo. com)
Posting : sdy (
This e-mail address is being protected from spambots, you need JavaScript enabled to view it
)